The Maze Runner (The Maze Runner #1) (47)

Penulis: James Dashner

47

Thomas tidak mengetahui konsep waktu ketika dia melalui tahap Perubahan.

Proses itu dimulai hampir sama seperti ingatan pertamanya di dalam Kotak—gelap dan dingin. Namun, kali ini kaki dan tubuhnya tak terasa menyentuh apa pun. Dia melayang di kekosongan, dikelilingi kehampaan yang gelap. Dia tak melihat, mendengar, atau membaui apa pun. Seakan-akan ada seseorang yang telah mencuri kelima panca indranya, meninggalkannya dalam ruang hampa.

Waktu merambat. Dan, terus berjalan. Rasa takut menjadi rasa ingin tahu, lalu berubah menjadi rasa bosan.

Akhirnya, setelah penantian yang seakan tak berkesudahan, perubahan mulai terjadi.

Suara embusan angin samar-samar, tak terasa, tetapi bisa didengarnya. Kemudian, gelombang kabut putih muncul di kejauhan—seperti angin tornado yang berbentuk corong panjang, terentang tinggi hingga dia tak bisa melihat puncak maupun dasar pusaran angin putih itu. Lalu, dia merasakan angin kencang, berusaha menariknya ke dalam badai dengan berputar-putar dari belakang tubuhnya, menyobek pakaiannya dan menyibak rambutnya seolah bendera yang tercabik-cabik angin ribut.

Pusaran kabut tebal yang menjulang itu mulai bergerak ke arahnya—atau dialah yang sedang bergerak menuju kabut itu, Thomas tak tahu—dengan kecepatan yang kian mencemaskan. Kalau beberapa detik sebelumnya dia masih bisa melilhat bentuk corong angin itu dari kejauhan, kini dia hanya bisa melihat warna putih di mana-mana.

Kemudian, benda itu menelannya; dia merasa pikirannya tersedot oleh kabut itu, lalu kenangan-kenangan mengalir ke dalam benaknya.


Sisanya berubah menjadi rasa sakit.[]

No comments:

Post a Comment